Pada Tuan
Pada Tuan Nona menaruh hati Diam-diam tanpa Tuan mengerti Siapakah Tuan, Nona yang kau cari? Tentu bukan Nona yang selama ini mencintai Tuan, sekiranya Nona mulai berprasangka Nona dambaan yang Tuan selalu puja Tuan tak berhati membiarkan lara Nona kesepian ingin Tuan peka Nona dulu gembira Tuan belikan dua pasang sepatu serupa ‘tuk dipakai bersama Tapi nampaknya kini Tuan lupa Ketukan musik cerita klasik telah rusak berantakan karena suatu masa Tuan, Nona rela bila Nona tak bertuan Tapi Nona tak rela jika Tuan menjadi milik Nona yang berlain Tuhan Biarlah cinta Nona sebatas asa dan tak pernah jua tersampaikan Asal, setidaknya Tuan tahu Nona pernah memberi rasa tanpa mengemis perasaan | Widya Arum enam belas Maret silam (tulisan pada masa itu)