Rindu

Wanita itu membuatku sadar
Bahwa waktu seutuhnya milik Tuhan
Bukan kita yang mengendalikan
Waktu terus berjalan
Hingga tiba kita di ujung jalan
Tak peduli apa yang kita kerjakan
Waktu bisa saja tiba-tiba berhenti
Karena Tuhan
Dan ketika itu kita dipisahkan
                Nenek, aku merindukanmu
                Nenek, maafkan aku
                Waktu itu tak bisa mengantarmu
                Saat itu aku sedang tidak dekat
                Mengapa aku tak mendapati firasat darimu, Nek.
                Tidakkah kau bermaksud pamit padaku?
                Meskipun aku telah percaya
                Malaikat Izrail datang tanpa mengetuk pintu
Aku teringat orangtuaku menceritakan padaku
Tentang kau
Dan masa kecilku
Yang katanya dulu menimangku penuh manja
Kau mencintaiku, Nek?
Aku pun sebaliknya
Bahkan sangat
                Entah apa yang harus aku lakukan
                Saat kurindu dan ingin bertemu
                Hanya lantunan doa sebagai hadiah untukmu
                Dan kenangan yang masih terekam dalam ingatanku
Aku menyesal
Semasa kau di dunia
Aku tak banyak bercerita
Tapi aku bahagia
Berkat senyumanmu yang tak pernah sirna
Meskipun aku tak pernah melihat rambut hitammu
Tapi aku bersyukur
Karena sempat kulihat cantik dirimu
Sayang aku tak sempat bertemu saat kau di ujung jalan
                Padahal aku ingin merasakan lebih lama bersamamu
                Di dunia yang sama
                Tetapi Tuhan berkehendak lain
                Kau tutup usia
Nek, semoga kau tenang di sana
Kau tetap menjadi inspirasi
Aku, cucumu, selalu merindu
Kenangan itu masih jelas dipikiranku
Dan kau akan selalu hidup
Meski dalam dunia yang berbeda



|Widya Arum
kesunyian malam
seorang cucu yang merindu

Comments

Popular posts from this blog

Titik dalam Paragraf

Pada Tuan

Demikian pun Aku